Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Jika kalian berada di bukit gelap di pinggir kota pada malam hari tataplah langit. Kalian mungkin akan melihat pita cahaya redup yang melengkung di atas kepala seperti susu tumpah di langit dari tepi ke tepi seberang. Orang Romawi kuno menyebut pita cahaya itu via lactea, yang berarti "jalan susu" atau "milky way" Nama tersebut melekat selama 2.000 tahun.
Banyak orang di dunia menggunakan istilah Milky Way, tapi beberapa kebudayaan memiliki berbeda untuk pita cahaya tadi. Di Cina orang-orang menyebutnya sungai perak, sedangkan masyarakat Gurun Kalahari di Afrika bagon selatan menyebutnya tulang punggung malam. Di Indonesia pita cahaya itu disebut Bimasakti.
Milky Way Galaxy adalah jenis galaksi spiral berbatang (barred spiral galaxy). Diperkiraan memiliki diameter antara 170.000 – 200.000 tahun cahaya dengan ketebalan sekitar 2.000 tahun cahaya dan terdiri dari 250 – 500 miliar bintang.
Galaksi Bimasakti tampak seperti pita bintang-bintang di langit, tapi sejati nya berupa piringan. Ratusan miliyaran bintang berkumpul membentuk garis-garis yang disebut dengan lengan spiral karena garis-garis itu melengkung ke arah luar. Ketika kita menatap langit malam, kita melihat tepi piringan galaksi, seperti melihat Frisbee dari samping.
Bumi terletak kira-kira di tengah-tengah antara pusat Galaksi Bimasakti dan ujung terluarnya, di salah satu lengan spiralnya. Cahaya dari pusat galaksi membutuhkan waktu 25.000 tahun cahaya untuk sampai ke kita. Tata surya kita membutuhkan waktu 230 juta tahun untuk satu kali mengitari pusat galaksi. Terakhir kali kita berada di sisi yang sekarang di Bimasakti, dinosaurus pertama baru mulai muncul.
Di pusat galaksi, ledakan bintang yang sering terjadi memanaskan sebagian besar area sekitarnya. Ledakan ledakan itu bisa melenyapkan kehidupan di planet planet terdekat. Kita beruntung karena Bumi berada jauh dari pusat galaksi.
Pada tahun 1610 Galileo dengan teleskopnya berhasil mengungkapkan bahwa pita cahaya itu sebetulnya terdiri atas bintang-bintang. Kini kita tahu kalau ada ratusan milyar bintang di galaksi kita. Meskipun demikian, pada malam yang cerah sekalipun, orang hanya bisa melihat rata-rata sekitar 2.000 bintang dengan mata telanjang. Bimasaktı juga punya petak petak gelap. Petak petak itu bukan area tanpa bintang, melainkan awan debu antarbintang menghalangi cahaya bintang-bintang di belakangnya.
Dahulu, kala memandang langit, orang memperhatikan bahwa beberapa bintang membuat bentuk dan pola tertentu. Seperti dalam permainan menghu...