Dahulu, kala memandang langit, orang memperhatikan bahwa beberapa bintang membuat bentuk dan pola tertentu. Seperti dalam permainan menghubungkan titik. mereka membayangkan bentuk manusia atau binatang di langit. Para pahlawan dan monster dalam dongeng bangsa mereka dilukiskan di langit.
Kini, kita menyebut pola-pola bintang itu sebagai rasi. Secara keseluruhan terdapat 88 rasi. Ya, rasi bintang tidak hanya ada 12 seperti rasi bintang zodiak. Melainkan ada 88. Pada tahun 1922, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) secara resmi mengakui 88 rasi bintang, 48 di antaranya berasal dari catatan ahli astronomi Yunani kuno, Ptolemy dalam bukunya The Almagest' yang sekitar tahun 150 Masehi. Sebagian rasi hanya bisa dilihat jika kalian berada di utara khatulistiwa, dan sebagian lainnya dari selatan khatulistiwa. Pada tahun 1551 Masehi, penjelajah asal Belanda, Gerardus Mercato, Pieter Keyser, dan Frederick de Hautmann, menambah rasi-rasi bintang di belahan Bumi selatan. Tapi, kala itu juga masih belum lengkap hingga astronom Polandia Johannes Hevellus (1690) dan astronom Prancis Nicolas Louis de Lacaille (1750-an) memetakan ulang rasi bintang yang tersisa, hingga jadi seperti sekarang yang kita kenal di langit.
Rasi-rasi yang tampak dari Belahan Bumi Selatan, seperti misal nya rasi Salib Selatan (rasi Bintang Pari), dinamai oleh para penjelajah bangsa Eropa. Pada Zaman Penjelajahan, abad ke-16, kapal-kapal penjelajah mulai mengunjungi pulau pulau di selatan. Para ahli astronomi menggunakan hasil pengamatan bintang para navigator tersebut untuk mengisi titik-titik kosong di peta langit mereka.
Bentuk rasi di langit tidak lah tetap. Susunan bintang yang membentuk masing-masing rasi tampak berbeda bila dilihat dari lokasi lain di alam semesta. Rasi juga berubah seiring waktu karena setiap bintang yang kita lihar bergerak di ruang angkasa. Setelah ribuan tahun, bintang-bintang di rasi Gayung Besar (rasi Bintang Biduk), yang merupakan bagian dari rasi yang lebih besar bernama Ursa Mayor (Beruang Besar), akan bergerak memisah sedemikian rupa sehingga pola gayung tidak akan ada lagi.
0 comments:
Posting Komentar